Dengan lidah terbakar ku suarakan keresahan

Thursday, July 20, 2006

Belalang Tua

Kutujukan khas buat belalang-belalang tua di Malaysia yang rakus dan tak kenyang-kenyang dengan pertanyaan “ Bila nak kenyang nih? Habis daun pokok limau purutku di makanmu. Nanti mati ia, tak dapat ku masak tomyam.” Nikmatilah karya Iwan Fals…

BELALANG TUA

Belalang tua diujung daun warnanya kuning kecoklat-coklatan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya masih saja mengunyah tak kenyang-kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja melihat belalang tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan
Belalang tua yang tak kenyang-kenyang
Seperti sadar kuperhatikan, ia berhenti mengunyah
Kepalanya mendongak keatas
Matanya melotot melihatku tak senang kakinya mencengkeram daun
Empat di depan dua di belakang bergerigi tajam
Sungutnya masih gagah menusuk langit berfungsi sebagai radar
Belalang tua masih saja melihat marah ke arahku
Aku menjadi grogi dibuatnya aku tak tahu apa yang dipikirkan
Tiba-tiba angin berhenti mendesir daunpun berhenti bergoyang
Walau hampir habis daun tak jadi patah
Belalang yang serakah berhenti mengunyah
Kisah belalang tua diujung daun yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah
Oo .. oo .. oo .. oo belalang tua diujung daun
Dengan tenang meninggalkan harta karun
Warnanya hijau kehitam-hitaman
Berserat berlendir bulat lonjong sebesar biji kapas
Angin yang berhenti mendesir
Digantikan hujan rintik-rintik
Aku yang menulis syair
Tentang hati yang khawatir
Tak tahu kapan kisah ini akan berakhir

4 comments:

Dhani said...

yey!!! aku jadi orang pertama yang menulis komen kat sini. hehe. :)

Dhani said...

ada entry ditujukan utk awak kat blog saya.cuba tgk.hehe.:)

Jarri said...

oh oh

said...

fazri.klik kat name aku.aku br ade blog.hehee